Soto Ayam Jl. Sawo – Rawamangun (Harga-nya damai dikantong) Thursday, Mar 11 2010 

Di bilangan Rawamangun-Jakarta tepatnya di pojokan Jl. Sawo(Diseberang Hypermarket Giant) ada sebuah warung soto ayam yang dikelola oleh sepasang suami istri yang rasa-nya “Boleh Dipoedjiken” dan harga-nya ramah di kantong. Tidak mengherankan apabila saat jam makan siang warung soto ayam ini ramai di kunjungi oleh para pelanggan karena rasa yang lumayan enak dan harga-nya pun damai di kantong.

Dengan harga Rp. 6000 ( untuk soto ayam campur – nasi + soto dijadikan satu) dan Rp. 7000 (untuk soto ayam pisah) dimana porsi nasi-nya lumayan banyak sehingga bisa membuat perut kenyang.

Tidak ketinggalan bakwan dan tempe goreng yang ukuran-nya “Jumbo” alias cukup besar sebagai pas untuk disantap dengan soto ayam yang disajikan panas-panas hmmm…… nikmat dan dijamin pasti berkeringat.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi saudara-saudari sekalian dan mohon maaf apabila masih jauh dari kesempurnaan.

Sodja,

Budi ‘jajanpasar’

Ayam Bakar “DMS” di Percetakan Negara Raya no 565A Wednesday, Mar 10 2010 

Dibilangan Percetakan Negara di Jakarta Pusat dimana wilayah ini lebih dikenal dengan perdagangan keramik ternyata menyimpan satu mutiara kuliner yang terpendam yaitu Ayam Bakar “DMS” yang kelezatan-nya “Patoet Dipoedjiken”.

Kurang lebih sudah 7 tahun Ayam Bakar “DMS” (DMS ini diambil dari sebuah daerah di Semarang karena pemiliknya ternyata dibesarkan di kota Semarang) ini berdiri dan sampai sekarang tetap bertahan ditengah persaingan dunia kuliner yang begitu keras.
Ayam Bakar DMS ini lahir dari perjuangan keras sang pemilik yang bernama Mas Heru dimana saat itu beliau terpaksa pindah dan menutup usaha makanan “Chinese Food”-nya karena pemilik baru tempat beliau berdagang tidak mengizinkan beliau berjualan.
Kemudian Mas Heru pun pindah ke Percetakan Negara dan berusaha untuk berjualan Ayam Bakar dan ketika beliau mencoba meminta resep kepada teman-nya yang berjualan ayam bakar di bekasi ternyata permintaan beliau ditolak dengan alasan ilmu itu mahal mas harga-nya. Tak kehilangan kreatifitas dan daya “ngoprek” yang tinggi akhirnya beliau membeli ayam bakar teman-nya itu dan mencoba untuk mengurai kira-kira bumbu apakah yang dipakai untuk menghasilkan ayam bakar yang lezat.
Akhirnya hasil risetnya membuahkan kreasi resep yang membuat ayam bakar beliau tetap “Patoet Dipoedjiken” dimana ayam bakar beliau ini mempunyai nuansa legit, perpaduan rasa gurih,manis dan aroma sangit dari bakaran arang semakin membangkitkan selera makan.
Sebagai teman sehidup semati yang tidak pernah ketinggalan adalah racikan sambal mas Heru yang nuansanya pedas,lembut,manis dan gurih karena ada taburan kacang didalam sambal-nya menjadikan satu goresan tersendiri hmmm… sungguh nikmat.

Bagi  Saudara-saudari yang ingin mencicipi kelezatan ayam bakar “DMS” bisa datang ke warung makan ini sekitar jam 6 petang sampai kira-kira jam 1 pagi.

Ada satu menu lagi yang bagi penulis (Tidak disarankan untuk saudara-saudari yang mempunyai gangguan kolestrol) yang kelezatan-nya sungguh menggoda adalah kulit ayam bakar yang tidak tentu ada dan kalaupun ada jumlah-nya tidak banyak. Kulit ayam yang dibakar ini gurih-nya hmm luar biasa dan berbaur dengan aroma sangit dari bakar arang ditambah racikan kecap plus mentega menjadikan-nya sempurna.

Berikut ini adalah informasi tentang Ayam Bakar “DMS”:

Ayam Bakar “ DMS “
Jl. Percetakan Negara Raya No : 565 A
(sederetan dengan Rumah Makan Gudeg Adem Ayam).
Contact Person : Mas Heru
HP : 081314546569

Demikian informasi yang dapat saya berikan dan mohon maaf apabila masih jauh dari kesempurnaan.

Sodja,

Budi ‘jajanpasar’

Bakso isi “Tetelan Sapi” ala Pak Jangkung @ Utan Kayu – Jakarta Wednesday, Mar 10 2010 

Bakso adalah makanan yang dipercaya ada sentuhan dari kebudayaan Cina dimana dahulu bakso dibuat dari daging babi dengan campuran tepung sagu. Karena pembauran antar budaya Cina dan lokal serta pertimbangan pasar maka daging yang sering dipakai adalah campuran daging sapi dengan tepung sagu sehingga bisa diterima oleh masyarakat luas.

Di bilangan Utan Kayu – tepatnya di Jl. Utan Kayu raya di sebelah usaha laundry Kilo One ada sebuah rumah makan kecil yang menjual bakso daging sapi bernama Bakso “Jangkung” dimana menu bakso urat atau bakso isi tetelan sapi-nya mempunyai kelezatan yang “Patoet Dipoedjiken”.

Bakso tetelan ini gurih-gurih dan kenyal serta terasa sekali rasa daging sapi-nya dan ketika di belah akan tampak isi tetelan-nya yang sangat gurih semakin membuat selera makan bergelora, bakso polosnya pun tak kalah nikmatnya dan tidak ketinggalan kuah kaldu sapi-nya yang panas mengepul menambah semangat untuk menyantap bakso ini.

Dengan harga yang ramah dikantong : Rp. 9000 (Sembilan ribu rupiah) kita bisa mendapatkan semangkuk bakso isi tetelan ala Pak Jangkung ini terdiri dari :
• 1 butir bakso isi tetelan yang berukuran hampir sebesar bola tennis.
• 4 butir bakso sapi polos
• Mie Kuning atau bihun (boleh dipilih menurut selera)
• Kuah kaldu sapi yang disajikan panas mengepul.


Sebagai informasi tambahan Pak Jangkung ini sudah lebih dari 30 tahun menggeluti usaha bakso maka tidak mengherankan kalau hasil racikan bakso-nya boleh dikatakan “Patoet Dipoedjiken” kelezatan-nya

Apabila saudara saudari ingin memesan bakso dari beliau berikut ini adalah informasi-nya :

Bakso Jangkung
Jl. Utan Kayu Raya – Cabang Kramat Asem di sebelah usaha laundry Kilo One.
Contact Person : Wawan (HP : 085710521030) atau 0818840642.

Demikian informasi yang dapat saya berikan semoga bermanfaat bagi saudara-saudari sekalian.

Sodja,

Budi ‘jajanpasar’

Lapo “Aisoice” khas Batak Toba @ Kramat – Jakarta Sunday, Mar 7 2010 


Di bilangangan Kramat – Jakarta ada sebuah lapo tuak kecil yang bernama lapo “Aisoice” – (Arti Aisoice sendiri adalah bukan siapa-siapa) yang dijalankan oleh Bapak Siagian dimana beliau menjual saksang (Masakan daging anjing atau babi yang dimasak oleh darah dicampur dengan bumbu khas batak yaitu andaliman), Panggang babi , Arsik ikan mas dan sayur tumbuk daun singkong.


Memang ukuran lapo tuak beliau cukup kecil dan sederhana namun soal rasa masakan Saksang daging anjing dan babi-nya “Patoet dipoedjiken” nampak terasa harmonisasi rasa yang cantik dan beliau berhasil mengeluarkan rasa legit pada menu saksang-nya.


Tidak ketinggalan untuk ramuan sambal hijau beliau yang mantab dimana terdiri dari cabai hijau,rias,lengkuas,andaliman dan jeruk nipis sangat cocok untuk menemani menu saksang beliau tersebut.

Sebagai teman yang tidak terpisahkan adalah sup tulang babi yang disajikan panas-panas sungguh sangat nikmat, aroma wangi-nya sungguh menggugah selera makan.

Untuk soal harga pun boleh dibilang sangat merakyat dengan Rp. 12.000 (dua belas ribu rupiah) kita bisa mendapatkan 1 piring nasi, 1 porsi Saksang (kita bisa memilih daging anjing atau babi sesuai selera), sayur tumbuk daun singkong (kadang-kadang diganti dengan sayur sawi sebagai variasi) dan 1 mangkuk sup tulang babi yang harum dan gurih.

Mungkin kekurangan-nya hanya tidak ada tempat parkir mobil yang memadai sehingga ada pelanggan yang tidak jadi makan karena tidak ada-nya parkir untuk mobil tersebut.

Semoga informasi mengenai salah satu mutiara kuliner yang terpendam di Jl. Kramat Raya Baru no 3 ini bisa membawa manfaat bagi saudara-saudari sekalian.

Catatan kecil : Penulis mencoba menggali makna dari nama lapo beliau “Aisoice” yang berarti bukan siapa-siapa namun tidak menemukan alasan mengapa lapo ini diberi nama Aisoice karena sang pemilik pun mengatakan nama ini pemberian orang tua Lae Siagian sang pemilik lapo tersebut.

Terimakasih,

Budi ‘jajanpasar’

Tahu Kok ala Kedai Bakmi Bangka 99 di belakang Wisma Bakrie Kuningan Jakarta. Friday, Mar 5 2010 

Tahu Kok atau Tewfu Kok adalah makanan khas Bangka berupa tahu goreng dimana dibagian atasnya biasa-nya memakai adonan ikan tengiri dan disajikan dengan kuah kaldu daging sapi atau ayam. Jenis makanan ini relatif jarang ditemukan dan tidak semua penjual  mie khas gagrak Bangka pun belum tentu menjual jenis makanan ini.

Beberapa waktu lalu ketika saya melewati daerah belakang Wisma Bakrie Kuningan saya melihat ada warung bakmi Bangka 99  (sekedar informasi angka 99 ini melambangkan berdiri-nya warung bakmi ini pada tahun 1999).

karena kebetulan belum sarapan jadi saya niatkan untuk mampir ke warung bakmi ini.

Kemudian saya duduk sembari mendengarkan pramusaji menawarkan menu makanan di luar dugaan saya ternyata warung bakmi ini menyediakan menu Tahu Kok dimana kedai makanan bakmi khas Bangka pun belum tentu tersedia. Lalu saya pun memesan 1 porsi Tahu Kok yang terdiri dari :

1 (satu) potong Tahu Kok

4 (empat)potong otak-otak ,

2 (dua) butir bakso daging sapi

dan disajikan dengan kuah kaldu ayam yang panas mengepul dan tidak ketinggalan sayur sawi dan kecambah sebagai pelengkap hmmm….. sungguh menggugah selera.

Kelezatan menu Tahu Kok ini boleh dikatakan “Patoet Dipoedjiken” dimana rasa Tahu Kok-nya begitu harmonis berpadu antara rasa tahu dengan adonan gurihnya adonan ikan tenggiri, otak-otak dan bakso sapi serta kuah kaldu ayam yang disajikan panas mengepul dan dengan tambahan sayuran sawi dan kecambah sungguh memanjakan lidah.

Tak lupa pula sebagai teman sejati untuk menikmati menu Tahu Kok ini adalah sambal tauco yang rasa-nya pedas,asam dan manis dan dibalut aroma tauco dengan harmonisasi yang sangat cantik. Sungguh sangat cantik ketika menu Tahu Kok ini dengan kuah kaldu ayam yang gurih dan panas mengepul bersanding dengan sambal unik ini, kalau boleh meminjam kosakata bahasa jawa “nyamleng pol” alias nikmat sungguh.

Sebagai informasi tambahan menu Tahu Kok dikedai bakmi ini biasanya disajikan pagi hari dan termasuk menu yang laris karena biasanya pada sore hari menu ini sudah habis.

Untuk seporsi harga menu Tahu Kok ala Bakmi Bangka 99 ini cukup ramah di kantong yakni : Rp. 9000 (sembilan ribu rupiah) dengan kualitas rasa yang “Patoet Dipoedjiken”.

Apabila saudara-saudari hendak memesan baik menu mie bangka, tahu kok ataupun pangsit rebus berikut ini sebagai informasi-nya :

Mie Bangka 99

HP : 08161179514 atau 08129501235

Alamat : Dibelakang Wisma Bakrie Kuningan Jakarta dan Didepan-nya perkantoran Graha MIK – Kuningan Jakarta.

Demikian informasi yang bisa saya sajikan kepada saudara-saudari mengenai salah satu mutiara kuliner yang tersembunyi ditengah belantara kota Jakarta ini.

Terimakasih,

Budi ‘Jajanpasar’

Pangsit Rebus ala Rumah Makan “Masakan 19” di Pasar Pagi Jakarta Wednesday, Mar 3 2010 

Izinkan saya mengucapkan terimakasih untuk almarhum papa saya yang telah memperkenalkan dan membuka indahnya cakrawala kuliner.

Di Pasar Pagi – Jakarta ada sebuah rumah makan yang unik yaitu rumah makan “Masakan 19” dimana tidak seperti rumah makan kebanyakan yang tata ruang-nya luas.
Untuk rumah makan yang satu ini yang kira-kira berumur kurang lebih  40 tahun lama-nya bentuk tata ruang-nya berbentuk lorong memanjang.

Adapun salah satu menu yang saya gemari adalah pangsit rebus dengan isi daging babi yang tidak memakai banyak bumbu namun begitu nikmat untuk disantap dan tidak ketinggalan kuah kaldu bening dengan taburan daun bawang yang semakin menambah keharuman aroma masakan tersebut.

Apabila saudara-saudara ingin mencicipi kelezatan pangsit rebus ala rumah makan “Masakan 19” berikut ini adalah alamat lengkapnya :

Jl. GG. Caiho (GG. Kepiting No.19)

No Telp : 021-6919067/91508668/93725176

Pemilik rumah makan “Masakan 19” : Engkoh Ku Yin dan Encik Tuti.

Demikian informasi yang dapat saya sajikan untuk saudara-saudari.

Terimakasih,

Budi ‘jajanpasar’